Sebagian besar unsur di alam ingin mencapai suatu
kestabilan. Kestabilan diperoleh dengan cara bergabung dengan unsur lain lalu
membentuk molekul atau senyawa yang stabil. Daya tarik-menarik antar atom yang
menyebabkan senyawa kimia dapat bersatu disebut ikatan kimia.
Gas
mulia memiliki konfigurasi elektron penuh, yaitu konfigurasi oktet
(memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya), kecuali untuk helium dengan
konfigurasi duplet (dua elektron
pada kulit terluarnya).
Unsur logam dan nonlogam belum
stabil. Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam cenderung melepaskan elektron, sedangkan unsur
nonlogam cenderung
menerima elektron. Dengan melepaskan atau menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan
nonlogam sama dengan konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. Setelah melepaskan
elektron, unsur logam bermuatan
positif. Adapun unsur nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron. Atom bermuatan
positif dapat berikatan dengan atom bermuatan negatif membentuk senyawa.
Kecenderungan
unsur-unsur untuk mencapai konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia
terdekat dikenal sebagai aturan oktet.
Untuk mencapai kestabilan (seperti konfigurasi pada gas mulia) dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a.
Melepas Elektron
Dilakukan
unsur logam untuk membentuk ion positif.
Contoh
: 11Na 11Na+ +
1e—
(2, 8, 1) (2,
8)
(tidak stabil) (stabil
seperti Ne)
Gambar 1. Perubahan Struktur Elektron Atom Na menjadi Ion Na+
b.
Menarik Elektron
Dilakukan unsur logam untuk
membentuk ion positif
Contoh
: 17Cl +
1e— 17Cl—
(2, 8,
7) (2, 8, 8)
(tidak stabil)
(stabil seperti Ne)
Gambar 2. Perubahan Struktur Elektron Atom Cl menjadi Ion Cl-
c.
Menggunakan Pasangan Elektron Bersama
Ada dua macam pasangan
elektron yang digunakan bersama (menurut Lewis), yaitu :
·
Pasangan elektron hanya
berasal dari salah satu atom saja.
·
Masing-masing atom yang
berkaitan menyumbangkan satu elektron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar