Rabu, 13 Mei 2009

Perencanaan dan pengelolaan ruang bengkel

PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN

RUANG BENGKEL / LABORATORIUM SEKOLAH

1. Pola umum sebuah bengkel.

Didalam merencanakan hendaknya tidak statis kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dari peralatan yang dimiliki:

a. Dasar-dasar pemikiran umum.

Berapa hal dibawah ini dapat membantu kita dalam merencanaken suatu bengkel:

· Perkiraan apa bengkel yang kita buat untuk masa sekarang atau perkembangan pada masa yang akan datang.

· Mempunyai tujuan dasar yang jelas, apakah untuk sekolah atau kursus yang direncanakan.

· Mengetahui jenis kelas apakah untuk permulaan atu tingkat lanjutan.

· Jumlah, lama penyelenggaraan program dan ukuran maksimum dari bengkel.

· Luas bengkel yang diperlukan umtuk setiap siswa

· Mengetahui jumlah alat-alat yang diperlukan untuk spesialisasi.

· Jumlah loker/lemari, kran cuci tangan dan toilat.

· Apa ruang dibuat tetap atau pembagi ruang.

· Hubungan antar bengkel atau dengan ruang teori.

· Penerangan dan ventilasi.

b. Dasar-dasar penempatan peralatan.

Dasar penempatan peralatan haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

· Mesin atau perlengkapan harus mudah dicapai.

· Cahayanya cukup dan dari arah yang benar.

· Jarak antar perlengkapan cukup dekat dengan pengoprasianya.

· Letakmotor atau mesin sudah tersedia sumber arusnya

· Perhitungan ventilasi udara, untuk mengeluarkan debu, asap heat treatment, asap motor atau gas pengecatan dan lain-lain sudah benar dan terencana.

· Tersedia papan tugas pekerjaan, papan bulletin.

· Tersedia alat pemadam kebakaran

c. Pembuatan perencanaan

Merencanakan penempatan alat atau perlengkapan dalam bentuk gambar, sering kali kita mencoret dan menghapusnya kembali, sehingga bukan saja gambar terlihat kotor tapi juga akan memakan waktu. Berikut saran yang dapat membantu dalam merencanakan dengan cepat dan mudah:

· Merencanakan atau membuat sktsa pada kertas garis skala, untuk memisahkan penempatan peralatan.

· Dengan menggunakan model-model yang sesuai dengan bendanya sehinggadengan mudah digeser pada kertas yang direncanakan.

· Tentukan letak sumber arus untuk motor-motornya.

· Tentukan luas ukuran ruang, apa sudah sesuai atau belum.

· Perlu tidak penambahan penerangan untuk perlengkapan atau mesin.

· Tentukan pula tempat-tempatsaluran daya atau gas bila ada. Dan lain-lain.

2. Pemeriksaan perencanaan.

Dengan pembuatan perencanaan bengkel diharapkan kekurangan-krkurangan dapat dielaminir sehingga akan diharapkan akan lebih baik. Antara lain:

a. Standart area bengkel.

Area bengkel yang kita buat harus memenuhi standart-standart sebagai berikut:

No.

Fasilitas

Standart

1

Minimum tinggi langit-langit

4 meter

2

Minimum lebar bengkel

10 meter

3

Minimum perbandingan lebar dan panjang

1 : 1½

4

Maximum perbandingan lebar dan panjang bengkel

1 : 2

5

Minimum luas area lantai untuk tiap siswa

5 meter2

b. Standart macam lantai bengkel.

Lantai pada bengkel harus memenuhi persyratan sebagai berikut:

No.

Fasilitas

Standart

1

Macam Lantai bengkel kerja kayu

Kayu

2

Macam Lantai bengkel kerja plat

Beton

3

Macam Lantai bengkel kerja pipa

Beton

4

Macam Lantai bengkel kerja mesin

Beton

5

Macam Lantai bengkel listrik

Kayu

6

Macam Lantai bengkel elektronika

Kayu

7

Macam Lantai bengkel otomotif

Beton

8

Macam Lantai ruang gambar

Kayu

c. Standart ukuran pintu bengkel

Untuk pintu pada bengkel harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

No.

Fasilitas

Standart

1

Lebar pintu keluar keruang lain / kantor

1,5 meter

2

Lebar pintu utama

2,4 meter

3

Jenis pintu utama

Overhead/ rolingdoor

4

Bahan pintu utama

matal

d. Standart pembatasan ruang praktek.

No.

Fasilitas

Standart

1

Bahan pemisah bengkel yang dapat diubah atau dipindah

Metal

e. Standart area gedung dan ruang khusus.

No.

Fasilitas

Standart

1

Letak penyimpanan sampah

Pada tiap ruang bengkel

2

Isi tempat sampah

2,5 m3

3

Tempat penyimpanan milik siswa (werpack dan benda kerja

5 m3

4

Tempat pertemuan khusus

100% dari luas bengkel

5

Letak tempat pameran hasil kerja siswa

Dekat pintu bengkel

6

Area tempat pameran hasil kerja siswa

0,75 m3

7

Tempat ruang guru

Dekat pintu masuk bengkel

8

Luas ruang guru

5 m2

9

Tempat alat bantu visual

Disatukan dengan planning room

10

Tempat penyimpanan / gudang

Didalam bengkel / gedung

11

Area gudang

30 m3

12

Luas planning room

10 – 14% luas bengkel

13

Lebar lintas ruang bengkel

1,5 m

f. Standart kenyamanan pemandangan dan penerangan.

No.

Fasilitas

Standart

1

Luas jendela bengkel

25% luas bengkel

2

Susunan jendela bengkel

Berjajar pada dinding

3

Tinggi bagian atas jendela

Sampai langit-langit

4

Kaca jendela

Tembus pandang

5

Pengaturan cahaya

Denganpanghalang cahaya tuangan

6

System penerangan umum

Cahya tidak langsung 25% arah keatas, 75% arah kebawah

7

Nilai pemantulan cahaya dari langit-langit

Minimum 80%, maximum 90%

g. Standart pemipaan dalam bengkel.

No.

Fasilitas

Standart

1

Fasilitas tempat cuci tangan

Satu stasion untuk setiap 10 siswa

2

Letak kompresor

Diluar bengkel

3

Pembagian cabang

Pada tembok dengan jarak tiap 7m

h. Standart instalasi listrik.

No.

Fasilitas

Standart

1

System instalasi penyediaan listrik tenaga

Tiga kawat, tiga pas

2

Cabang instalasi penyediaan tenaga listrik

Setiap mesin

3

Instalasi listrik tenaga cadangan

Satu buah untuk disumber

4

Pencegah beban lebih (over load) untuk listrik tenaga

Alat pemutus

5

Instalasi listrik penerangan

Pada langit-langit

6

Lampu cadangan

Satu untuk 5 buah

7

Penegah beban lebih pada instalasi penerangan

Alat pemtus

8

Stop kontak

Pada tembok dengan jarak setiap 4m

9

Stop kontakcadangan

Sebuah untuk setiap 4stop kontak

3. Merencanakan bengkel / laboratorium sekolah.

Supaya dalam perencanaan factor keamanan terpenuhi, maka dibutuhkan alat perkakas dan daerah kerja antara lain:

a. Aneka macam perlengkapan umum.

· Keran-keran air : bak cuci dan ruang cuci

· Gas: tungku dan keran gas bila diperlukan

· Udara: kompresor, saluran pipa, kran-kran udara

· Penerangan: penerangan umum, setempat, dengan lampu pendar (T.L.)

· Peti-peti sampah: untuk sisa yang masih dapat dipakai, sampah yang harus dibuang.

· Penyimpanan lap, cat, bensin, minyak, dan gemuk.

b. Penerangan lantai.

· Skala (biasanya 1:50)

· Bengkel baru harus didirikan: perisai panjang, mengatur penempatan perlengkapan yang baru kana dipindah.

· Tempat-tempat latihan (trining stasion atau working stations)

c. Bengkel mobil.

· Paling kecil : 15 x25 m

· Pimtu cukup banyak untuk keluar masuk mobil dan mesin-mesin perkakas.

· Ruang untuk mobil yang diperbaiki :3,5 x 6 m

· Diluar bengkel harus ada tempatuntuk parkir mobil (mobil yang akan diperbaiki)

· Diruang pengecatan harus ada tempat untuk mengeluarkan udara dari bengkel.

· Bila mungkin bengkel mobil terpusah dengan gedung lainya.

· Jendela dengan persyaratanya: cahay yang tidak diinginkan, jendela minimum 1,5 m dari lantai, disisi timur dan barat dipakai gelas yang dapat memantulkan cahaya, selokan tertutup atau pipa untuk mengalirkan air, peredaran udara harus cukup.

d. Bengkel listrik.

· Laboratorium: bangku kerjauntuk satu atau dua orang dan tiga orang.

· Tempat melilit motor: tiap 1,5 meter panjang bangku untuk tiap siswa.

· Pengawatan: tiap 2m panjang dinding utnuk satu siswa.

· Motor-motor dan generator:jarak motor dan generator itu 0,66 sampai 0,75 dengan ban penggeraknya.

· Pintu: jangan ditengah-tengah gedung,ukuranya jangan kurang dari 2m,

e. Bengkel mesin pekerjaan logam.

· Harus cukup besar agar dapat menempatkan bangku-bangku kerja menempal didinding.

· Mesin-mesin haruis diberi jarak yang cukup antara satu dengan yang lain.

· Gergaji mesin harus ditempatkan dekat penyimpanan bahan.

· Pekerjaan pemasangan sebaiknya digedung tersendiri.

· Ada jalan yang cukup untuk mengengkut perkakas kemesin-mesin.

· Gerinda untuk menggerinda pahat ditempatkan diruang alat .

· Mesin bor dapat ditempatkan saling berbelakangan atau membelakangi dinding.

· Mesin ditempatkan ditempat yang tidak berdebu.

· Kamar penyimpanan bahan persediaan yang besar harus punya pintu yang cukup.

· Salahsatu pintu harus cukup besar dan dapat dipakai jalan keluar dan masuknya mesin besar.

f. Bengkel mesin kayu.

· Ruang: ukuran dan bentuk harus disesuaikan.

· Penerangan matahari: terbuka bagian utara dan timur yang baik,luas jendela semua sama dengan luas lantai, jendela paling sedikit 1 m dari lantai.

· Jalan masuk: paling sedikit ada dua pintu, harus ada satu pintu yang cukup lebar, sebaiknya dekat penyimpanan bahan, para murid harus menggunakan satu pintu saja.

· Ruang tambahan untuk merencana, perpustakaan, pengajaran terakir dan ruang teori harus dekat.

· Ada beberapa perlengkapan umum yang diperlukan: Air, gas, udara,listrik, dll

· Penempatan mesin dan tempat kerja (work station)

g. Pemilihan perlengkapan (berdasarkan jumlah seluruh siswa tiap jam pelajaran)

· Disesuaikan dengan keadaan industry. Perlengkapan yang digunakan saat ini, kebutuhan penting, perkembangan dikemudian hari

· Persediaan / penyisihan dana: untuk keperluan yang sudah ditentukan, supaya mengikuti zaman, untuk perbaikan, hadiah, pengiriman,jangka panjang, penukaran dengan yang baru, jangak pendek dll.

· Luas lapangan pekerjaan yang diajarkan: tingkat umur siswa, persiapan kejuruan disbanding dengan pekerjaan,tingkat dasr sampai lanjutan, jumlah team latihan.

h. Pemilihan alat-alat tangan.

· Kualitas (kualitas baik biasanya lebih ekonomis)

· Banyaknya tergantung pada: cara pengeluaran, macam-macam alat,uang yang dapat diminta untuk menentukan alat.

i. Bahan-bahan persediaan.

· Macamnya: yang dibutuhkan untuk pekerjaan praktek, untuk mengajar, yang dipakai industry.

· Kualitas: tergantung pemakaianya

· Banyaknya: bergantung pada besarnya tempat penyimpanan, cukup untuk memenuhi yang dibutujkan, bergantung pada kemampuan keuangan, bergantung pada pengiriman.

j. Bangku-bangku kerja.

Tergantung pada:

· Macam pekerjaan yang harus dikerjakan: bangku kerja dari logam, dari kayu, tingginya, dapat dipindahkan.

· Untuk dua siswa tiap bangku (jurusan mobil)

· Bangku laboratorium yang panjang (jurusan listrik dan mobil)

· Bangku hanya untuk pelajar.

· Bangku panjang untuk bengkel bubut.

k. Mebel (meja, kursi, lemari dan lain sebagainya)

· Penyimpanan bahan-bahan pelajaran : diberkas dibendel menjadi buku.

· Meja untuk belajar (dari logam atau kayu)

· Meja gambar dan meja untuk merencana.

· Lemari penyimpanan lembaran-lembaran (file cabinets)

· Lemari istimewa (khusus)

· Rak-rak penyimpanan: untuk menyimpan kayu dan batang baja.

· Rak papan, peti dan lemari.

· Kursi-kursi atau bangku duduk

· Meja tinggi (tulis untuk) guru.

4. Tata bengkel, pemeliharaan dan perkakas sebuah bengkel yang tidak teratur.

Dengan bahan-bahan yang berceceran akan menibulkan bahaya kecelakaan maka perlu diperhatikan antara lain:

a. Cara-cara penyimpanan.

· Alat-alat yang dipakai sehari-hari: ditempatkan pada panel,laci peti, dan rak,pemegang-pemegang (kait-kait khusus)

· Alat istimewa: harus mendapat tanda tangan guru untuk memakai, guru memeriksa jika dikembalikan, almari istimewa, kadang2 disimpan dikantor guru,kartu pemakaian khusus.

· Alat cadangan atau penggantian: almari khusus, ditempatkan ditempat yang asli dari pabrik, dijaga dari karat.

· Persediaan dan bahan: baru, sisa-sisa yang masih berguna, peti atau kotakuntuk sisa yang dapat dijual.

· Pekerjaan yang telah selesai: almari penyimpanan, almari khusus, ditandai, dll.

b. Pembersihan.

· Persediaan (supplies): sapu, penggorek, sikat, bak, bahan campuran untuk menyapu, bahan yang menghisap minyak, detergent, mesin penggosok, sobekan kain (kain perca), tempat penyimpananya.

· Jadwal pembersihan: pembagian tugas siwa,(bergilir, tiap bulan, dll)

· Tempat berjalan, jalan kendaraanjalan pintu dan daerah-daerah aman.

· Pelaksanaan (procedure) pembersihan.

c. Pemeliharaan perkakas (perbot-Equibment)

· Daftar pemeriksaan

· Pelumasan

· Mengecat

· Pemeliharaan penjagaan(preventative maintenance).

· Pemeliharaan alat

d. Pemeliharaan bengkel sekolah.

· Pengecetan dan pembersihan tahunan

· Lantai: perbaikan, pengawetan, member tanda tempat-tempat jalan.

e. Aneka macam lainya.

· Papan pengumuman (bulletin board): ada yang mengawasi, pengaturan dan perbaikan kembali.

· Gambar dindingpenggantian dan pengaturan, dibutuhkan pengawas dan orang yang memper baiki pada waktu-waktu tertentu.

· Papan tulis: tiap hari dibersihkan, tiap tahun diperbaiki.

5. Perencanaan biaya (budgeting).

Banyak factor yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Kebutuhan masyarakat.

· Sebuah sekolahatau yang telah ada.

· Bidang latihan yang diberikan

b. Biaya administrasi.

Instruktur atu guru wajib memberikan anggaran serta perkiraan (penaksiran) dalam penyususan biaya administrasi.

c. Perkiraan bahwa bahan persediaan berdasarkan pemeriksaan.

· Bahan-bahan yang diperlukan dalam tiap pekerjaan atau rencana dalam suatu kesatuan latihan.

· Bahan terbuang yang dapat dimanfaatkan.

· Panjang waktu praktek

· Mendapatkan bahan.

· Kejadian kejadian yang tak terduga

d. Pemeliharaan yang menuntut perkembangan zaman (up to date).

· Perlengkapan baru:kiriman dan penerimaan (sumbangan)

· biaya pemasangan, pembelian-pembelian,

· gantilah perlengkapan yang kuno, ganti perlengkapan yang sudah usang dengan perlengkapan baru/modern.

e. Perbaikan bengkel.

· Poemeliharaan

· Penyiapan keperluan pembersihanya yang lengkap.

f. Ruang alat dan ruang persediaan.

· Ukuran berhubungan dengan bengkel dan perlengkapanya, missal: banyaknya macam dari alat, banyaknya alat yang dibutuhkan, alat yang ditempatkan ditempat latihan.

· Penempatanya dibengkel: mudah dicapai dari semua tempat latihan, mudahpengawasanya, dijaga dari pencurian, dijaga dari unsure-unsur yang rusak.

· Perencanaan susunan ruang alat: model pintu, jendel, papan gantungan alt, tempat persediaan kartu alt, panel dll.

g. Rak.

· Tempat minyak

· Kikir-kikir

· Logam

· Kotak-kotak alat

h. Papan untuk buku-buku catalog dan sebagainya.

Jadi dalm sebuah bengkel (ruang bengkel) disediakan tempat untuk menaruh atau menyimpan buku-buku keterangan,pedoman dan buku catalog

i. Penyusunan alat-alat

· Dikumpulkan menurut macamnya, pemaklaian dalam pekerjaan

· Alat-alat untuk katup dikumpulkan jadi satu.

· Digantungkan

j. Penyusunan semua alat dibengkel.

· Alat harus mudah diperiksa

· Alat harus dapat dengan mudah diambil.

· Alat yang sering dipakai harus ditempatkan didekat jendela.

· Alat yang pemakaianya dibatasi harus ditempatkan pada tempat khusus.

· Harus dimintai paraf sebelum meminjam.

k. Tanda petunjuk (indeks) dan Liventarisasi.

· Ruang alat dibagi dalam bagian-bagian dan diberi nomor atau huruf

· Cara untukinventarisasi

· Nama-nama alat ditiap panel atau almari.

l. Penyimpanan persediaan bahan atau bagian.

· Karena ukuranya mungkin ukuranya mungkin ditempatkan diluar ruang alat.

· Untuk memudahkan pengawasan atau control maka mungkin harus ditempatkan pada tempat khusus.

· Dipapan atau di bak-bak.

· Laci untuk penyimpanan bagian dan sebagainya.

· Rak dan lemari

· Cara inventarisasi.

· Ruang bahan.

m. Pembersihan tempat kerja dan alat-alat.

· Membuat daftar pembagian pekerjaan tugas: tugas siswa, pemimpin tugas (ketua)

· Perintah pembersihan setelah selesai praktek di bengkel.

· Pembersihan istimewa: tiap bulan dan tiap tahun.


materi ini masih memiliki banyak kekurangan,
penulis tidak bertanggung jawab atas penggunaan panduan ini
untuk tujuan kriminal atau komersial.
segala pertanyaan, masukan dan kritikan serta penambahan materi ini,
bisa dikirimkan kepada d12x.sch@gmail.com

1 komentar: