Jumat, 15 Mei 2009

sekedar tulisan dengan makna

POLITIK

Janjimu nan indah merayu semua hati

Senyumu nan elok membuat pengikutmu setia

Tapi setelah kau mendapat kursi

Kau lupakan mereka

Janjimu kau lupakan

Semua orang kau dustai

Janjimu hanya tinggal angan

Kini kau jilat ludahmu sendiri

Ku pikir kau orang berpendidikan

Ternyata kau hanya sampah negeri ini

Yang suka makan keringat kawan

Kaulah yang menghancurkan negeri ini

Jika ada orang yang miskin

Kau datangi mereka

Kau beri mereka uang untuk makan

Ternyata itu taktik busukmu

Untuk mendapat simpati pengikutmu

Tapi dibelakang kau jual tanah air mereka

Kau jual jati diri mereka

Semua hanya bagian dari politikmu

Karya : Didik Wagiyanto

©

Puisi ini menceritakan politisi-politisi yang suka mengatakan janji gombal, pada saat mereka mencalonkan diri. Tetapi setelah mereka diangkat menjadi wakil rakyat, mereka melupakan janji-jani mereka pada saat kampanye dulu. Mereka memakai dasi dan melaakukan berbagai kegiatan, dengan mengats namakan demi kepentingan rakyat. Padahal mereka hanya mementingkan perut meereka saja. Mereka membantu rakyat hanya untuk menarik simpati mereka. Tapi dibaliknya mereka memperdayai rakyat untuk mewujudkan keinginanya.

J

Ini hanya sebuah sindiran kepada para wakil rakyat, agar mereka tidak membodohi rakyat miskin yang sudah bodoh ini demi kepentingan mereka sendiri.

Tapi kita harus berpikir bahwa tidak semua wakil rakyat begitu. Hanya sebagian kecil wakil rakyat yang bertindak demikian.

Saya harap hal ini bermanfaat bagi para pembaca.

J

Untuk kritik dan saran mohon dikirimkan ke alamat d12x.sch@gmail.com

Trimakasih

J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar